Ada yang kurang dalam konser JYP Nation — konser
akbar tahunan artis manajemen JYP Entertainment, serupa konser SM Town —
pada 4 Agustus lalu.
“Seharusnya kami lengkap 6 orang di atas
panggung ini, namun kami kecewa itu tak bisa terjadi,” kata 2PM dalam
konser di Olympic Park Seoul itu.
Malam
itu personel 2PM asal Thailand, Nichkhun Buck Horvejkul memang absen
karena sedang mengasingkan diri setelah terjerat skandal. Seperti
dilaporkan Korea Herald,
pada 24 Juli Nichkhun menabrak seorang pengendara motor di kawasan
Gangnam sepulang makan malam bersama beberapa artis dari manajemennya.
Meski
si korban tak cedera parah, Nichkhun kedapatan menyetir di bawah
pengaruh alkohol. Izin mengemudinya lantas ditahan dan ia dikenai denda
sebesar 4 juta won (atau sekira Rp35 juta). Ia memang dapat lolos dari
kurungan karena berdamai dengan korban. Namun hukuman dari publik justru
lebih berat.
Carribean
Bay (taman bermain air di Korea Selatan) yang mengontrak Nichkhun
sebagai model, menghilangkan fotonya dari poster iklan. Samsung ikut
menyingkirkan foto Nichkhun dari iklan produk baru mereka. Jadwal tampil
di televisi dipangkas, bahkan stasiun Jepang NHK menghentikan program
belajar bahasa Korea yang dipandu 2PM.Hukuman publik seperti itu
sudah biasa diterima artis Korea yang terlibat skandal. Saat girlband
T-ara terbelit skandal dugaan intimidasi misalnya, mereka kehilangan banyak kontrak iklan
yang putus tiba-tiba. Eunjung, yang menjadi duta Kepolisian Nasional
Korea Selatan, bahkan dicekal tampil di televisi dan didepak dari
jajaran pemeran serial drama.
Mengapa itu terjadi?
Pihak
yang yang bekerjasama dengan artis pelaku skandal biasanya tak ingin
dikaitkan dengan citra buruk yang mungkin melekat. Ditambah lagi, publik
tak mengharapkan artis dengan citra buruk tampil di media karena tidak
pantas dan akan membawa dampak negatif.
Itulah mengapa ketika
diterpa skandal, artis Korea cenderung mengasingkan diri. Menghilang
dari sorotan dianggap dapat meredakan kemarahan publik. Ini pula yang
dilakukan Daesung (personel Big Bang) saat mengalami skandal serupa
Nichkhun.
Bulan Mei 2011, Daesung melindas seorang pengendara motor yang kemudian tewas. Daesung dicap sebagai pembunuh.Padahal
sebelumnya, si korban sebenarnya sudah mengalami kecelakaan tunggal
yakni menabrak tiang lampu jalan. Saat korban terpental itulah, Daesung
melintas dengan kencang. Daesung kemudian dinyatakan tak bersalah karena
hasil penyelidikan menyebutkan korban sudah tewas sebelum Daesung
menabraknya.
“Sebutan pembunuh adalah yang paling sulit saya terima,” kata Daesung yang saat itu menerima hujatan keras kepada Champyungan.
Ia lantas mengasingkan diri selama tujuh bulan dengan menjadi
sukarelawan di sebuah gereja. Di sana ia memperbaiki diri dan memperkuat
iman sebelum kembali sukses dengan Big Bang.
Solusi ini juga
dilakukan oleh Nichkhun. Setelah meminta maaf secara terbuka, ia
menghilang dan diam-diam menjadi sukarelawan di panti rehabilitasi anak
cacat. Meski untuk itu ia harus absen dari berbagai pertunjukan besar,
termasuk konser akbar JYP Nation di Korea dan Jepang.
Setelah
tiga bulan merenungkan diri, Nichkhun kembali ke dunia hiburan Oktober
lalu. Nichkhun sudah ikut serta penuh dalam rangkaian tur global 2PM
“What Time is It?” yang juga menyambangi Jakarta pada tanggal 8 Desember
2012. Kini publik dapat kembali menerima Nichkhun karena telah
memperbaiki diri demi menghadirkan sosok lebih baik kepada publik dan
penggemar.
No comments:
Post a Comment